![]() |
| Jalan Pulang |
Aku ingin lari pagi, nyatanya lari dari kenyataan.
Hal yang biasa kulakukan kini terasa mustahil, ah kenapa aku seperi bukan diriku.
Dimana diriku
![]() |
| Jalan Pulang |
Aku ingin lari pagi, nyatanya lari dari kenyataan.
Hal yang biasa kulakukan kini terasa mustahil, ah kenapa aku seperi bukan diriku.
Dimana diriku
Sedang aku punya teman bernama Dewi ada banyak sekali, berati aku punya banyak bidadari sebagai temanku. hahahaa
Salah satu temanku bernama Dewi aku temui sekitar tahun 2012 yang lalu, saat ikut kegiatan kampus. Dia terlihat seperti wanita pribumi berperangai tinggi dan memiliki style khas anak kedokteranyang sangat menguasai daerah hafal semua jalan yang ada, memahami aktifitas penduduk dan juga ramah.
Dulu aku tidak begitu akrab, karena kupikir dia adalah anak pribumi penguasa lahan yang begitu kaya dan selalu mendapatkan semua yang dia inginkan. Suatu ketika saat kami sedang pergi ke Bromo, tiba - tiba dia berjalan disampingku dan membuatku terharu. Saat semua orang ingin segera mencapai puncak dengan berbagai cara demi menunjukkan eksistensi kekuatan masing - masing, Dia malah bilang, "Yuk aku temani jalan santai aja". Ah, yang benar ni anak mau menemani aku bocah berukuran se botol yakult.
Disana mulai mengobrol banyak hal dan sepertinya mulai agak akrab.
Lalu kami menjalani hari - hari normal seperti anak kuliahan yang ikut kegiatan kampus pada umumnya.
Sampai pada suatu ketika, saat akhir kuliah kami sering bertemu untuk bertukar cerita tentang pengalaman yang luar biasa, karena Dia adalah anak kedokteran lebih spesifiknya bidan sih, hihii oke next aku sebut anak kebidanan aja atau bidan aja. Ceritanya saat menangani pasien sangat menarik bagiku, dan terlihat heroik apalagi saat bercerita bersama Mbak Taqwi, sangat seru dan membuatku terasa ada diruangan itu. Oiya dari Dewi akhirnya aku berteman juga dengan Mbak Taqwi, wanita dengan nada bicara lembut, terpilih kosa katanya dan positif vibes bangeeeet. Bagiku dia selalu bersikap dewasa bahkan sangat dewasa entahlah selalu bisa mengambil hal positif disaat semua negatif bagiku.
Aku merasa beruntung bisa berteman dengan mereka, karena bisa tau banyak hal tentang kesehatan secara cuma - cuma. Mereka akan menjadi praktisi kesehatan yang hebat, bukan hanya praktisi kesehatan tapi manusia tangguh dalam segala medan.
Pertemanan bukan hanya tentang bertukar cerita, membahas cita cinta dan harapan namun juga bertukar uang. Kalau kamu punya uang 50 ribuan dua, aku tuker uangku seratus ribu. Contohnya seperti itu.
Pertemanan berjalan begitu saja, tak terasa udah 10 taunan lebih kali yaa. Hebatnya, sampai saat ini masih terjalin hubungan yang baik meskipun aku sering merepotkan. Kurasa disemua pertemanan akulah yang selalu membuat masalah, kok betah ya mereka. Hahahaa
Suatu ketika kami punya rencana untuk mewujudkan mimpi, klik disini dan satunya ada kok lebih detail tapi lupa naruh tulisannya dimana. Huhuuu
Aku ingin mendedikasikan tulisan ini untuknya, sebagai ucapan terimakasih yang mendalam karena sudah mau memaafkan banyak keegoisanku, masih mau berteman dan mau membantuku saat aku butuh bantuan.
Terimakasih karena selalu online saat aku butuh solusi, terimakasih selalu oke gas saat aku ajak kemana saja, terimakasih mau membukakan rumahmu saat aku butuh tempat dan terimakasih untuk selalu memboncengku kemana saja.
Kuharap kita selalu rukun dan kamu selalu sehat dan diRahmati Allah, diberi semangat untuk melakukan banyak hal, diberi kekuatan untuk mengalahkan angkara *eaaa
Pernah berpikir kenapa ya makin kesini beberapa teman sulit bersama bahkan hanya sekedar membalas chat bertukar kabar saja kadang sering tak terbalas, ya karena memang sedang ada urusan yang harus diselesaikan juga sudah bukan masanya untuk pergi kesana kemari bersama lagi karena sedang mengurus diri masing - masing.
Jarang berkomunikasi bukan berarti sudah tidak berteman, yang terpenting adalah masih sama - sama hidup sehat dan waras didunia ini. Seperti Quotes yang pernah kubaca di sosial media, "Setiap Masa Ada Orangnya, Setiap Orang ada Masanya".
Ketika sedang duduk termenung, melihat jalan yang biasa kulalui dulu aku selalu teringat beberapa temanku, sedang apa ya mereka saat ini, pasti mereka sudah sukses, mereka sudah mencapai cita - cita yang dulu kita mimpikan bersama,Tapi bagaimana jika, hanya aku yang menjadi gagal menggapai cita - citaku apakah masih mau berteman denganku ?
Bagaimana juga kabar mereka yang dulu sering membantuku saat aku butuh bantuannya, terkadang aku ingin selalu membantu teman - temanku yang sedang kesulitan, entah hanya menghibur dengan lelucon basi, menawarkan teh hangat seperti saat mereka sakit dikos - kosan tapi bagaimana mau membantu kalau aku tidak tahu mereka sedang butuh bantuan. Lagipula aku juga bukan superhero yang bisa membantu semua temanku. Yang bisa kulakukan hanya mendoakan semua kebaikan temanku yang pernah lakukan kepadaku supaya mereka selalu dibantu Allah dan dikuatkan dalam menghadapi kehidupan dan aku ucapkan terimakasih kepada semua temanku yang selalu ada untukku dimasa lalu dan dimasa sekarang.
| Mustella Barrier Cream |