Sambat vs Bersyukur

by - Mei 14, 2019




Sambat adalah aktifitas yang hampir selalu aku lakukan setiap saat ketika mengalami suatu permasalahan. Contoh kecil dari sambat adalah saat menunggu bus yang tak kunjung datang, aku selalu bergumam, "Duh,bus e suwe".

Saat diterima kerja di kantor baru, "Kok gajinya cuma segini".

Setelah aku renungkan, ternyata sambat adalah toxic karena dengan sambat menjadikan hidup terasa kurang. Berapapun gaji yang diterima rasanya kurang, semakin sambat lamanya nunggu bus justru semakin lama.

Antonim dari sambat adalah bersyukur.
Apapun yang diterima hari ini adalah rejeki, dan rejeki tidak melulu berupa uang. Karena kesehatan adalah lebih mahal dari apapun dan tidak bisa dibeli dengan uang.
Seringkali kesehatan tidak disyukuri, dan hal ini aku rasakan ketika aku mengalami masuk angin secara terus menerus selama seminggu.

Selama diberi kesehatan, sebagai manusia tidak pantas sambat. Bahkan orang sakitpun tidak semestinya sambat, karena Allah menggugurkan dosa - dosa hambaNYA dengan memberi sakit.

You May Also Like

0 Comments