Kurang Bersyukur

by - Mei 07, 2019




Selama ini aku selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik, aku bermimpi untuk menjadi orang yang tidak menyusahkan orang tuaku. Melakukan yagng terbaik disetiap proses yang sedang aku jalani. Meskipun aku masih sangat sering mengeluh alias sambat. Sambat yang lontarkan baik online melalui offline.  Disetiap usahaku untuk melakukan yang terbaik, nyatanya aku tidak selamanya seperti yang aku harapkan, bahkan kadang tanpa aku sadari melakukan hal terburuk yang seharusnya tidak aku lakukan.

Satu hal yang selalu aku ingat, pesan Bapakku, apapun yang ada dipikiran itulah yang akan terjadi. Dan dari situ aku berusaha berpikir positif, namun aku tidak selalu berhasil. Aku juga sering berpikir negatif, sangat sering sekali. Apalagi di beberapa bulan terakhir, tetapi satu hal lagi yang selalu aku ingat bahwa Allah selalu memiliki rencana yang jauh lebih baik dari yang direncanakan oleh manusia.

Ibuku adalah orang yang selalu mengingatkan untuk berbuat baik kepada siapapun, karena setiap perbuatan akan dibalas oleh Allah bukan dibalas oleh orang yang kita perlakukan. Misalnya saat ini aku berbuat baik pada seseorang, belum tentu orang tersebut membalas kebaikanku tapi Allah sudah pasti membalas kebaikanku. Dan begitu sebaliknya. Dari situ aku sekarang  sadar bahwa tak seharusnya berbuat baik mengharap kebaikan dari orang yang diperlakukan baik. Aduh kok bahasanya ruwet ya. kwwkwk intinya berbuat baik kepada siapa saja yang membalas adalah Allah, bisa jadi lewat orang yang sama bisa juga lewat orang yang berbeda. begitu juga sebaliknya.

Setelah aku merenung dan memikirkan tentang pencapaian hidupku, aku sadar bahwa aku kurang bersyukur. Aku lebih banyak mengeluh daripada bersyukurnya. Sekian banyak do'a yang sudah dikabulkan oleh Allah dan nikmat Allah yang tidak terhingga tetapi aku masih saja tidak malu untuk sambat.

Rasanya malu sekali, kenapa aku masih bisa sambat atas semua yang sudah diberikan oleh Allah, seharusnya aku tidak pantas untuk sambat. Allah Maha Kaya dan Allah Maha Pengampun. Tulisan ini aku tulis untuk diriku sendiri jika suatu saat aku ingin sambat aku bisa membaca tulisan ini dan sadar atas apa yang kudapati hari ini. Seharusnya ini cuma untuk pengingatku pribadi, tapi aku sering lupa naruh catatan kalo nulis dibuku maka dari itu aku tulis di blog aja supaya bisa sewaktu - waktu aku baca kalau sedang online.

You May Also Like

0 Comments