Apa, Tapi, Bagaimana

by - Juni 29, 2019

sumber : unsplash/anthonytan

Ketika perjalanan aku memikirkan banyak hal dan ingin ku tulis semua hal itu supaya aku tidak lupa, begitu dirumah aku buka laptop dan ingin menulisnya eh malah aku buka lainnya bukan ingin  menulis lagi.

Ketika aku ingin menulis pada buku, sepertinya aku sudah lupa apa yang tadi aku pikirkan sehingga aku tidak lagi bisa menuliskannya.

Aku suka menulis sejak dulu, terlebih sejak ikut lomba cerpen dan aku menang. Itu dulu saat masih sekolah dasar.

Aku sekarang tidak bisa tidur lagi setelah jam 02.00 terabangun dari tidur. Entahlah setahun belakangan ini aku sulit tidur malam dan susah bangun pagi, ada yang salah dengan hidupku tapi apa ? Ketika setelah ini aku tertidur, besok dibangunkan dengan pukulan oleh ayahku karena aku sulit bangun dan ini selalu terjadi karena diwaktu pagi aku selalu tidak bisa bangun dengan mudah. Sebenarnya aku senang dibangunkan supaya tidak terlewat shubuh, tapi jujur ini menyakitkan karena harus dipukul dan sering aku marah atas pukulan itu. Aku selalu 'mbatin', ayahku tidak merasakan bagaimana sulitnya tidur, dan sekarang membangunkan begitu saja. Tapi tidak ayahku hanya tidak ingin aku melewatkan sholat shubuh itu saja tujuannya. Aku yang salah karena tidak bisa tidur dengan mudah.

Aku ingin bekerja yang membuat bahagia, dulu aku berpikir bahwa uang bukan segalanya dan saat ini aku berpikir segalanya butuh uang.

Aku bisa bekerja apa saja asalkan linear dengan keahlianku, tapi setelah ku renungi lagi. Aku bisa belajar apa saja, jadi tolong siapapun kamu pekerjaan aku yang halal, dan tidak menyulitkan orang lain. Aku butuh uang dari hasil kerjaku sendiri, tanpa melibatkan orang tua, saudara, atau teman orang tuaku.

Mudah bagiku untuk berganti pekerjaan, tapi sekarang ini hal itu sudah kubuang jauh - jauh. Aku tidak akan pindah- pindah kerja lagi. Aku capek, aku ingin usaha saja. Dan saat akan memulai usaha, aku tak punya modal. Aku hanya punya niat dan kemauan.

Lalu aku terus berpikir, bahkan aku menyalahkan iqbal. Iqbal siapa ? Iqbal adalah orang jahat yang membuat aku seperti putus asa, bukan karena menolak cintaku atau memutuskan hubungan asmara maupun pertemanan. Tapi dia sudah menghina dan merendahkan aku sebagai fresh graduate. Sikap dia yang arogan, sombong, dan jahat membuat aku seperti ah sudahlah kalau seperti ini tak ada bedanya aku dengan dia. Aku sadar kalau melakukan kesalahan dan aku selalu mengakuinya. Bahkan kali inipun aku salah, karena terus menyalahkan Iqbal. Hal ini hanya akan membuat aku ingat wajahnya, lalu berpura - pura tersenyum didepannya. Ini salah, dan sepanjang 3 bulan ini aku selalu seperti itu.

Saat ini aku hanya melakukan apa yang bisa aku lakukan selama itu dalam rule yang benar dan tidak merugikan orang lain.

Aku tidak mau merugikan siapapun, karena aku pernah dirugikan. Aku tidak mau menyakiti siapapun dengan sengaja, karena aku sering disakiti, dan aku tidak mau pelit ilmu dengan siapapun karena aku pernah mendapati orang yang tidak mau berbagi. Intinya aku tidak mau berbuat jahat lagi, karena diperlakukan seperti itu tidak enak.

Yaudah aku mau nunggu shubuh sambil Istighfar, karena tidak menggunakan waktu dengan baik.


You May Also Like

0 Comments