Kerja

by - Desember 03, 2020


Sebagian orang bertahan dengan pekerjaan yang dimilikinya karena tidak memiliki pilihan lain, sebagian orang lainnya menggeluti pekerjaannya karena sebuah perjanjian dan beberapa orang lainnya bekerja karena memang menyukai pekerjaannya.

Aku resmi mulai bekerja sejak September 2015. Kala itu aku tau info lowongan pekerjaan dari twitter aku apply, diinterview, diberikan tes teknis dan lolos. Pekerjaan resmi pertamaku ada di sebuah startup di Kota Malang. Waktu itu aku belum wisuda tapi selesai yudisium. Sebelumnya aku juga mengikuti berbagai job fair, interview di berbagai perusahaan, dan merasakan kesana kemari membawa map cokelat berisi surat lamaran, CV, foto formal, foto copy KTP, foto copy legalisir Ijazah dan transkpi nilai. waktu itu aku cukup percaya diri karena memiliki IPK 3,74 untuk jurusan Manajemen Informatika. Meskipun itu murni dari doa ibu dan bapakku serta kerja keras bapakku yang mencari uang untuk aku bisa bayar SPP, dan sangu kehidupanku sehari - hari. Se sulit - sulitnya aku kuliah, masih sulit bapakku mencari uang. 

Kalau ditanya apakah aku bangga dengan IPK segitu ? Tentu saja jawabannya adalah iya, aku bangga. Namun aku kecewa karena pernah suatu waktu aku mendapatkan interviewer yang menanyaiku gini, "Wah kamu cumlaude ya, namun sayang kami mencari yang range IPK maksimal 3,5".  dari situ aku berpikir, kenapa ya kok malah bilang gitu.  Hal ini akan aku bahas di tulisan selanjutnya karena kurasa kurang nyambung dengan judul. Hahahaa

Aku bekerja di startup yang waktu itu sedang mengembangkan produk utamanya adalah Software akuntansi, selain itu menangani berbagai software lainnya pesanan dari client. Rasanya berat untuk bekerja karena saat masuk aku wanita sendiri dan lebih tepatnya masih bocah, 22 tahun yang baru lulus kuliah. Harus berangkat pukul 08.00 WIB pulang seharusnya pukul 17.00 WIB namun karena banyak yang belum pulang, akhirnya harus pulang jam 22.00 WIB jarang sekali aku pulang tepat waktu pukul 17.00 WIB. Karena perasaan sungkan dan kadang karena lembur.

Enak nih lembur dapet tambahan gaji.

Big No!

Sama sekali aku ga pernah mendapatkan gaji lembur atau tambahan gaji, saat bekerja disana bener - bener yang gak tau apa - apa Aku ga pernah menceritakan hal ini kepada kedua orang tuaku karena aku takut mereka sedih. Dulu ekspektasiku saat kuliah adalah belajar dengan rajin, segera selesaikan kuliah supaya mendapat pekerjaan dengan gaji yang tinggi.

Kenyataan memang berbeda dari ekspektasi, tapi aku tak menyesalinya karena dari bekerja disana aku mendapatkan pengalaman yang mahal. Semahal apa sih pengalamanku waktu itu ? Saking mahalnya tidak bisa dirupiahkan.

Oiya aku lanjut nanti aja deh karena sekarang aku harus kerja. Hihii


You May Also Like

0 Comments