Terimakasih

by - Juli 29, 2020



Lima tahun yang lalu, saat masih mengerjakan Tugas Akhir. Aku merasa sangat suntuk dan sulit. Untungnya aku masih memiliki sahabat - sahabat baik yang selalu menemani dan mendukung apapun kegiatanku. Dengan bersama mereka, merasa seakan hidupku lebih bahagia.

4 Juli 2020, salah satu sahabatku berpulang ke Rahmatullah 

Sejak saat itu aku merasa hampir separuh kebahagiaanku ikut pergi, karena Dia orang yang selalu membantuku di segala kegalauan pilihan hidupku terutama sejak 2012. Mau menemani ke tempat - tempat yang ingin aku kunjungi, memberikan solusi dari beberapa masalah yang aku hadapi, dan memberikan sudut pandang dari berbagai sisi. Selain baik, dia juga berwawasan luas selalu mau belajar apapun itu, mempersiapkan segala sesuatu dengan baik. Kataku, "Sak polah - polahe mesti apik kabeh". 

Rasanya nyesek banget, ini semua diluar kendali manusia. Aku yakin bukan aku saja yang sedih karena dia pergi secepat ini. Bahkan aku sempat menolak ketika dia minta pertolonganku, ini adalah penyesalanku yang sampai saat ini rasanya seperti teriris. 

Hampir satu bulan tetapi aku masih merasa tidak percaya dan bahkan aku merasa sangat kangen padanya. Ada beberapa hal yang ingin aku bagi dengannya, ada beberapa impian yang akan kita wujudkan, dan ada beberapa tempat yang ingin kita kunjungi bersama. 

Sama sekali tidak ada hubungan asmara diantara kami, murni berteman dan saling berbagi apapun itu meski ada hal - hal yang tidak aku ketahui tentangnya begitu juga sebaliknya. Ini wajar sih, karena pasti ada batasan - batasan sendiri.

Ketika aku selalu ingat dia, yang muncul adalah energi - energi positif dan tentu saja perasaan sedih kadang aku menangis karena terlalu rindu atau hanya menyesal tidak mau membantunya saat itu. Aku tidak tahu, yang bisa aku lakukan saat ini adalah selalu berdoa untuk dia dan menjalani hidup sebaik mungkin sesuai anjuran dan berusaha meninggalkan hal - hal buruk. 

Terimakasih kamu selalu baik, terimakasih selalu memberikan pelajaran - pelajaran di hidupku. 

Ketika pernah berjalan di jalan yang panjang, aku berjalan disampingmu kamu pernah mundur satu langkah supaya aku bisa didepanmu, nah aku lupa apa ini kalimat dari kamu atau bukan tapi gatau kenapa aku ingetnya ini kamu yang bilang. "Kamu ingin berjalan di belakang orang itu supaya bisa melindungi, jika kamu berjalan di sampingnya artinya kamu ingin selalu menemani dia dan jika kamu berjalan di depannaya maka kamu ingin memastikan bahwa jalan itu akan aman untuk dilalui".

Hidup di dunia memang hanya sementara, tetapi kelakuan dan perbuatan yang pernah di lakukan pada orang disekitar itulah yang akan dikenang orang - orang tentang kita. Aku takut karena selama ini aku belum menjadi orang baik, aku takut dikenang buruk dan tidak akan ada yang mendoakanku. Aku berusaha untuk menjadi baik dihadapan Allah dan dihadapan manusia meski kadang aku masih terlalu buruk.

Setiap melewati tempat yang pernah kita jadikan tempat pertemuan, aku selalu ingat kamu tersenyum, kamu lelah setelah ospek, kamu lelah bikin laporan, kamu berkeinginan jadi dosen di universitas impianmu, kamu ingin memiliki perusahaan perencanaan yang isinya nanti membantu orang - orang yang akan bangun startup, dan yang terakhir kamu ingin memiliki istri seorang penghafal Al-Quran. Semoga semua mimpi - mimpimu menginspirasi orang - orang yang masih hidup di dunia dan semua kebaikanmu menyadarkan teman - temanmu supaya selalu berbuat baik kepada siapapun. 

Kamu tidak pernah sekalipun memiliki pikiran jahat kepada orang lain, dan ketika ada masalah kamu selalu mengajari untuk melihat masalah dari berbagai POV bukan dari POV pribadi.

Aku juga merasa kenapa harus kamu, kenapa sulit untuk ikhlas. 

Setelah aku pikirkan dan aku rasakan, hidup adalah sebuah perjuangan dan selama masih hidup harus berjuang untuk bekal di akhirat nanti tidak hanya untuk hidup di dunia karena di dunia ini bersifat sementara. Ikhlas adalah kata yang mudah diucapkan tapi sangat sulit untuk dilakukan.

Kamu selalu amazing saat kamu bilang mau lulus 4 taun, aku sangat percaya padamu, dan saat kamu lulus tepat waktu di magistermu aku juga merasa biasa saja untukmu tapi ketika kamu bilang ingin punya istri penghafal Al-Quran maafkan aku sempat merasa aneh dan ada yang tidak beres tapi itu semua hanya prasangkaku semoga kamu mendapatkan istri bidadari di surga dan semoga kamu di alam barzah diterangi oleh amal baikmu. Al - Fatihah. 


You May Also Like

0 Comments