Nasehat yang Sia - Sia

by - September 23, 2020

Orang tua sedang menasehati

Menasehati orang yang merasa bahwa dirinya sudah paling baik dan paling benar adalah hal yang sia - sia. Seseorang yang tidak mau melakukan perubahan dalam hidupnya maka dia tidak akan melaksanakan nasehat dari siapapun bahkan orang yang paling dipercaya didaerahnya sekalipun.

Apabila seseorang sedang menasehati atau menegur saat sepi dan tidak ada orang lain, maka tujuannya semata supaya untuk kedepannya. Beda lagi dengan apabila dinasehati didepan khalayak umum maka tujuannya ada untuk mempermalukan orang yang sedang dinasehati tersebut. 


تعمدني بنصحك في انفرادي . وجنبْني النصيحة في الجماعهْ .فإن النصح بين الناس نوع. من التوبيخ لا أرضى استماعهْ . وإن خالفتني وعصيت قولي. فلا تجزعْ إذا لم تُعْطَ طاعهْ

“Berilah nasihat kepadaku ketika aku sendiri. Jauhilah memberikan nasihat di tengah-tengah keramaian. Sesungguhnya nasihat di tengah-tengah manusia itu termasuk sesuatu Pelecehan yang aku tidak suka mendengarkannya. Jika engkau menyelisihi dan menolak saranku. Maka janganlah engkau marah jika kata-katamu tidak aku turuti.” (Diwan Imam Syafi’i halaman 56)

Sangat menyebalkan memang ketika memberikan nasehat berkali - kali dan yang dinasehati tidak pernah mengubrisnya. Ya kalau dia bukan saudara atau teman dekat maka biarpun dia berpenampilan seperti gembel atau orang gila akan aku biarkan saja. 

Percuma jika seseorang berkumpul dengan orang lain namun pakainnya tidak disesuaikan keadaan. Maka benarlah pepatah Jawa yang bilang, "ajining diri saka lathi, ajining raga saka busana". 

You May Also Like

0 Comments