facebook instagram linkedin
  • Salam Kenal
  • Profil
  • Kesehatan
  • Berita Terbaru
  • Kisah Lama
BLOGNYA ARGANDRING

Sebagian orang bertahan dengan pekerjaan yang dimilikinya karena tidak memiliki pilihan lain, sebagian orang lainnya menggeluti pekerjaannya karena sebuah perjanjian dan beberapa orang lainnya bekerja karena memang menyukai pekerjaannya.

Aku resmi mulai bekerja sejak September 2015. Kala itu aku tau info lowongan pekerjaan dari twitter aku apply, diinterview, diberikan tes teknis dan lolos. Pekerjaan resmi pertamaku ada di sebuah startup di Kota Malang. Waktu itu aku belum wisuda tapi selesai yudisium. Sebelumnya aku juga mengikuti berbagai job fair, interview di berbagai perusahaan, dan merasakan kesana kemari membawa map cokelat berisi surat lamaran, CV, foto formal, foto copy KTP, foto copy legalisir Ijazah dan transkpi nilai. waktu itu aku cukup percaya diri karena memiliki IPK 3,74 untuk jurusan Manajemen Informatika. Meskipun itu murni dari doa ibu dan bapakku serta kerja keras bapakku yang mencari uang untuk aku bisa bayar SPP, dan sangu kehidupanku sehari - hari. Se sulit - sulitnya aku kuliah, masih sulit bapakku mencari uang. 

Kalau ditanya apakah aku bangga dengan IPK segitu ? Tentu saja jawabannya adalah iya, aku bangga. Namun aku kecewa karena pernah suatu waktu aku mendapatkan interviewer yang menanyaiku gini, "Wah kamu cumlaude ya, namun sayang kami mencari yang range IPK maksimal 3,5".  dari situ aku berpikir, kenapa ya kok malah bilang gitu.  Hal ini akan aku bahas di tulisan selanjutnya karena kurasa kurang nyambung dengan judul. Hahahaa

Aku bekerja di startup yang waktu itu sedang mengembangkan produk utamanya adalah Software akuntansi, selain itu menangani berbagai software lainnya pesanan dari client. Rasanya berat untuk bekerja karena saat masuk aku wanita sendiri dan lebih tepatnya masih bocah, 22 tahun yang baru lulus kuliah. Harus berangkat pukul 08.00 WIB pulang seharusnya pukul 17.00 WIB namun karena banyak yang belum pulang, akhirnya harus pulang jam 22.00 WIB jarang sekali aku pulang tepat waktu pukul 17.00 WIB. Karena perasaan sungkan dan kadang karena lembur.

Enak nih lembur dapet tambahan gaji.

Big No!

Sama sekali aku ga pernah mendapatkan gaji lembur atau tambahan gaji, saat bekerja disana bener - bener yang gak tau apa - apa Aku ga pernah menceritakan hal ini kepada kedua orang tuaku karena aku takut mereka sedih. Dulu ekspektasiku saat kuliah adalah belajar dengan rajin, segera selesaikan kuliah supaya mendapat pekerjaan dengan gaji yang tinggi.

Kenyataan memang berbeda dari ekspektasi, tapi aku tak menyesalinya karena dari bekerja disana aku mendapatkan pengalaman yang mahal. Semahal apa sih pengalamanku waktu itu ? Saking mahalnya tidak bisa dirupiahkan.

Oiya aku lanjut nanti aja deh karena sekarang aku harus kerja. Hihii


Desember 03, 2020 No Comments
Photo by Handy Wicaksono on Unsplash

Dua tahun yang lalu, tepat di Bulan November 2019. Aku ke Jogja untuk ikut tes CPNS Kemenkeu bersama teman sekantorku Hamish Daud KW. Kami menginap di Hostel Penak Malioboro, tentu saja beda kamar. Kenapa kami berani dalam satu hotel? Ya karena aku dan dia setiap hari bersama - sama dalam satu rumah. Rumah yang dijadikan kantor lebih tepatnya kantor yang suasananya seperti rumah. Aku udah tau karakter dia seperti apa dan aku yakin dia adalah anak yang taat agama dan orang tuanya jadi kami tidak akan melakukan hal - hal yang tentu saja dilarang Agama. 

Tujuan kami pun sama ikut tes di kementrian yang sama, dan kami berdua sama - sama belum berhasil untuk lolos CPNS taun itu.

Hamish Daud KW mengajak untuk plesiran setelah melakukan test, namun aku menolak karena aku merasa tidak lolos kok malah main. Ya memang terlalu idealis, tapi itulah aku tidak enak dengan orang tuaku yang mendukung dengan sangat untuk aku lolos namun aku mengecewakan mereka.

Saat itu aku merasa Jogja bukanlah kota yang istimewa, meski kata Hamish KW disana istimewa sehingga dia ingin mengunjungi beberapa tempat. Sedangan aku, selain test aku juga ingin berjumpa dengan dua temanku yaitu Samsul dan Jabrik yang kebetulan mereka sedang kuliah di UNY dan di UGM. 

Samsul adalah teman semasa aku MTs dan ketika libur kuliah selalu menyempatkan diri untuk tetap bertemu, sedangkan Jabrik adalah temanku SMA hingga kuliah yang selama kuliah sering berjumpa. Setelah lulus S1 dia melanjutkan S2 Teknik Mesin di UGM sedangkan Samsul yang saat itu seingatku kuliah di Pendidikan Sosiologi UNY yang selain kuliah dia belajar mengenai kehidupan masyarakat Bantul, karena sepulang dari sana aku merasa ada perbedaan signifikan darinya seperti dia sekarang lebih suka bertani dan berbudaya Jawa. Salut banget dengan kedua sohibku ini, meskipun samsul kuliah S1nya ditempuh 7 tahun atau level 14 namun dia benar - benar belajar tentang hidup, pendidikan dan budaya yang tidak semua orang bisa bahkan aku sendiri juga tidak bisa melakukannya. Untuk Jabrik, dia selalu mengagumkan di setiap perjuangannya. Kedua orang ini selalu menginspirasi. Sederhana namun bervalue.

Aku naik kereta bersama Hamish Daud KW dan turun di Stasiun Lempuyangan, aku dijemput Jabrik karena dia tidak bisa menemaniku esoknya dia harus pulang ke Kediri dan aku meninggalkan Hamish Daud KW mencari kendaraan sendiri ke penginapan. Bukannya aku tega tapi aku sudah lama tidak berjumpa dengan Jabrik. Saat seperti biasa, selalu asyik ngorol apa saja dengan Jabrik. Dia bisa memberikan pendapat dari berbagai sudut pandang dan tidak asal menilai dari satu atau dua sisi. Sangat singkat waktu itu, dan kita berencana untuk bertemu kembali saat sudah di Kediri atau di Malang. Selain bertemu melalui chat wasap. 

Samsul harus menempuh sekitar satu jam untuk bisa bertemu denganku, padahal dia sedang sangat sibuk di Bantul. Seperti yang aku bilang, Dia sangat inspiratif apalagi jika menyangkut pertemanan. Alhamdulillah aku memiliki teman - teman yang baik, ini semua berkat doa Ibu dan Bapakku. 

Setelah Test aku bertemu dengan Samsul, berjalan - jalan ria di Malioboro tentu saja kami bertiga dengan Hamish Daud, Samsul dan Aku. Meskipun berjalan biasa dan melihat pertunjukkan di monumen aku lupa namanya. Ada acara Sekaten juga di alun - alun waktu itu. 

Samsul bagaikan tour guide kami. 

Aku senang bisa bertemu mereka lagi di kota itu. Namun perasaanku saat itu belum menganggap bahwa Jogja Istimewa karena masih ndredeg menunggu hasil Tes.

Karena sudah larut malam aku dan besok aku harus berpisah dengan Hamish Daud KW . Aku naik kereta sendiri, ke Jombang sedangkan Hamish naik kereta ke Malang. Akhirnya kami harus berpisah dengan Samsul. Tentu saja kami berjanji untuk bertemu lagi kalau sudah di Kediri. Eh salah, aku dan Samsul tidak mengucapkan Kediri tapi Pare dan Medowo. Hahaha 

Dengan Jabrik, ketika dia sudah selesai S2, beberapa kali berencana untuk bertemu namun sayangnya selalu ada halangan dan belum bisa bertemu sampai 4 Juli 2020 Malam. Aku ditelpon Ijak bahwa Jabrik sudah meninggal. Aku sangat tidak percaya dengan hal itu, padahal esoknya ada hal yang ingin aku sampaikan ke dia. Aku tidak percaya apapun yang dikatakan kalau Jabrik memang sudah meninggal. Sampai pada akhirnya Chibi menelponku dan memberi kabar bahwa ini adalah benar. 

Chibi adalah salah satu sohibul dimalang yang saat itu setiap hari bersamaku dengan Jabrik. Selain itu Chibi rumahnya juga dekat dan mereka satu SMP tentu saja kabarnya tidak akan bohong. 

Rasanya masih tetap saja tidak percaya, aku tidak bisa menjelaskan perasaanku waktu mendengar kabar itu. Sampai saat ini, aku sulit percaya. Kehilangan satu sahabat yang sangat berarti dalam hidupku selama ini. 

Setiap melewati jalur yang biasa aku dan Jabrik lewati, rasanya tidak mungkin ini terjadi kepadanya. Tapi aku mengimani bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. Dan cara Jabrik berpulang membuatku iri, dia berpulang saat sholat Isya dengan posisi masih sholat. Subhanallah, semoga khusnul khotimah. Dan ketika aku ingin bertemu dengan dia saat ini hanya bisa mengiriminya Al - Fatihah. Serta berusaha untuk berbuat baik kepada siapa saja yang aku temui, dan pesan Jabrik kepadaku adalah "Lek ngomong dipikir disik Mbah, Aja asal ceplas - ceplos gak kabeh iso ngerteni".

Tadi pagi saat aku berangakat kerja, aku teringat dia dan merasa ternyata Jogja istimewa sekarang. 

Sayangnya foto - foto waktu itu sudah tidak ku simpan karena memori hpku rusak dan tidak bisa terbaca lagi, namun aku masih mengingat dengan jelas kenangan dan alur cerita waktu itu. 

November 04, 2020 No Comments


Heran deh banyak banget yang pamer kekayaan tapi ga malu buat ikutan prakerja.

Mampu beli tas harga >500rb dan bilangnya kan ini pemerintah ngasih uang secara cuma - cuma ya kenapa engak di manfaatin. 


Bener juga sih statementnya mereka tapi mirisnya kenapa ga sadar diri gitu lo kalau seharusnya itu bukan haknya dia. Prakerja ditujukan buat siapa dan untuk apa. Nah si orang seperti itu enga salah juga yang salah siapa ? ya sistemnya lah kenapa filternya enga bisa milih dan ngefilter kalo ni orang cocok buat dapetin dana prakerja atau engak.  Tapii mau bikin sistem se kompleks itu juga ga murah dan susah. Buat yang pernah ikut tender pemerintah udah pasti tau gimana ribetnya ngurusin beginian.


Jujur akupun sempet kepikiran buat ikutan prakerja karena ngerasa gaji <UMR dan lumayan lah dapet 600rb. 


Terus kalau lolos uangnya bisa aku kasih ke orang yang membutuhkan soalnya aku sering banget liat orang dijalan yang mohon maaf tidur sampe malem di trotoar jalan kan bisa buat beliin baju atau selimut kalau malem karena kalo ngandelin gaji aku belum bisa ngasih semua itu palingan bisa berbagi nasi bungkus saja.


Tapi dalam hati lainnya, apa yakin gak tergiur kalo udah megang uang pasti rasa egois muncul dan pengen ini itu buat di makan sendiri. 


Dilema sempat terjadi dan akhirnya aku memilih untuk tidak ikut dan tidak cari informasi terkait prakerja karena semakin tau informasinya semakin ingin mendaftarkan diri.


Dan ketika aku tau ada orang yang abis update story naik mobil, tas mewah, hp iphone terus di next story update berhasil lolos seleksi prakerja. Kok aku tratapan dewe. Dan overthinking kenapa ni orang ga malu buat ambil jatah orang lain. Bisa jadi diluar sana ada adek - adek yang baru lulus SMA pengen ikut pelatihannya biar bisa upgrading skill malah ga dapet karena udah doi embat.


Pikiranku terlalu jauh yang sebenarnya bukan ranahku. Ini ga baik buat kesehatan tapi aku pengen gitu lo ngungkapin sambatanku ini. Sebagai orang biasa, dan tak ada maksud ya cuma sambat dan heran aja. 


September 29, 2020 No Comments
Orang tua sedang menasehati

Menasehati orang yang merasa bahwa dirinya sudah paling baik dan paling benar adalah hal yang sia - sia. Seseorang yang tidak mau melakukan perubahan dalam hidupnya maka dia tidak akan melaksanakan nasehat dari siapapun bahkan orang yang paling dipercaya didaerahnya sekalipun.

Apabila seseorang sedang menasehati atau menegur saat sepi dan tidak ada orang lain, maka tujuannya semata supaya untuk kedepannya. Beda lagi dengan apabila dinasehati didepan khalayak umum maka tujuannya ada untuk mempermalukan orang yang sedang dinasehati tersebut. 


تعمدني بنصحك في انفرادي . وجنبْني النصيحة في الجماعهْ .فإن النصح بين الناس نوع. من التوبيخ لا أرضى استماعهْ . وإن خالفتني وعصيت قولي. فلا تجزعْ إذا لم تُعْطَ طاعهْ

“Berilah nasihat kepadaku ketika aku sendiri. Jauhilah memberikan nasihat di tengah-tengah keramaian. Sesungguhnya nasihat di tengah-tengah manusia itu termasuk sesuatu Pelecehan yang aku tidak suka mendengarkannya. Jika engkau menyelisihi dan menolak saranku. Maka janganlah engkau marah jika kata-katamu tidak aku turuti.” (Diwan Imam Syafi’i halaman 56)

Sangat menyebalkan memang ketika memberikan nasehat berkali - kali dan yang dinasehati tidak pernah mengubrisnya. Ya kalau dia bukan saudara atau teman dekat maka biarpun dia berpenampilan seperti gembel atau orang gila akan aku biarkan saja. 

Percuma jika seseorang berkumpul dengan orang lain namun pakainnya tidak disesuaikan keadaan. Maka benarlah pepatah Jawa yang bilang, "ajining diri saka lathi, ajining raga saka busana". 

September 23, 2020 No Comments


Tidak pernah bercita - cita bahkan terpikirkan dengan pekerjaanku yang saat ini. Bekerja sejak 2015 dan selalu berpindah - pindah tempat bekerja membuatku semakin binggung menentukan sebenarnya apa yang ingin aku capai ? 

Mencoba berbagai pekerjaan 

 

September 11, 2020 No Comments


Teman adalah seseorang yang menemani dalam artian luas, kalau dikerucutkan lagi teman sangatlah umum dan berbagai macam jenisnya. Menurut aku pribadi teman dibagi menjadi :

  1. Temen deket secara geografis
  2. Teman deket secara personal
  3. Teman deket karena kebutuhan
  4. Teman karena ya temen aja tanpa ada embel - embel
Dewasa ini lingkup pertemanan semakin rumit karena dipenuhi dengan perasaan dan prasangka belum lagi oleh grup - grup di sosial media yang jika tidak masuk grupnya bisa menimbulkan pemikiran yang lebih rumit lagi. Padahal nyatanya tak serumit yang ada dipikiran. 

Suatu ketika sering terjadi padaku ketika aku merasa deket secara personal tapi sewaktu dia repot aku sama sekali tidak dikabari bahkan aku taunya dari orang lain sedangkan sewaktu aku ada sesuatu hal yang menurutku tidak seharusnya aku ceritakan ke siapapun, dia menanyaiku seolah dia peduli dan dekat secara personal. Ya karena aku udah anggep dia deket juga secara personal jadi ya gapapa kali aku ceritakan aja, sayangnya tidak pertemanan bertepuk sepelah tangan deh kayaknya. Dan sumpa rasanya kecewa banget, bahkan dia bilang tidak ingin merepotiku. Setelah peristiwa itu rasanya menyesal banget pernah ngerasa dia deket secara personal denganku, dan yaudah deh abaikan aja mungkin akunya lagi sensitif atau lagi gimana kan daripada ngatain orang lain lebih baik intropeksi diri aja. 

Pernah juga aku kecewa dengan diriku sendiri karena tidak bisa hadir di pernikahan salah seorang sahabatku yang dikarenakan harus ikut suatu event tentang startup yang sedang aku bangun.

Yang paling sedih sampai saat ini adalah, aku menolak permintaan bantuan temenku yang dia bener bener teman nomer 4 aku berteman sama dia ya gatau tiba - tiba deket aja apapun itu kalau sama dia rasanya nyaman dan aman. Dan ini selalu membuatku kepikiran hingga saat ini. Dari dia aku juga belajar banyak dan mensyukuri dia selalu bilang ke aku, "Kalau ngomong dipikir dulu". Terus juga dia selalu bilang "Jangan suudzon ae" dia juga selalu ngasih berbagai pandangan kalau sedang ada masalah, harus meninjau dari sisi aku, sisi orang yang yang sedang bermasalah denganku, dan sisi orang ketiga yang melihat permasalahan itu. Semua aspek harus diperkirakan. Sedih banget ketika besoknya aku mau ngasih kabar ke dia kalau akhirnya aku mutusin untuk hidup dengan orang yang selama ini selalu aku keluhkan, tapi malamnya kamu ngasih kabar kalau kamu pulang dan kepulanganmu membuat aku iri, sedih dan campuraduk. Karena kamu berpulang dalam keadaan yang diinginkan semua umat muslim, meninggal dalam keadaan sedang melakukan ibadah sholat. Aku binggung, aku harus takziah atau berdoa saja karena aku tidak mau mempercayai hal ini. Aku tidak mau percaya bahwa kamu sudah berpulang untuk selamanya dan tidak akan aku mintai saran lagi tidak akan ada yang telpon malem hinga tengah malam, tidak akan ada yang reply story dengan cepat dan tidak ada yang akan mengajakku tiba - tiba ke pantai atau gunung atau bahkan sekedar ketemu. Kamu selalu memberikan hal tak terduga, seperti tiba - tiba kamu lulus. Aku sangat menyesal waktu wisuda S1 kamu minta aku hadir diwisudamu tapi aku malah mementingkan ngisi acara di himpunan yang padahal saat ini himpunanku udah acuh kepadaku, waktu kamu S2 tiba - tiba kamu wisuda dan gak ngabari padahal aku berniat untuk datang, dan kamu bilang tidak usah kesini karena jauh nanti ngrepotin. Ya, aku sangat kecewa dengan diriku. Untuk itu aku akan berusaha selalu menyebut namamu di dalam doaku, supaya dilapangkan kuburmu, di terangkan kuburmu, dan dijauhkan dari siksa kubur. Begitu juga setiap aku ingat kamu aku jadi ingat bahwa semua yang didunia ini hanya sementara yang kekal adalah akhirat. Ketika aku mati - matian mengejar dunia, aku selalu ingat kamu. Seketika aku mengingat Allah. Bahkan ketika kamu sudah tiada, kamu masih bermanfaat untuk orang lain, kamu sungguh orang yang baik. 

Tidak semua orang memiliki perasaan yang sama, tidak semua mau jadi temanku bahkan yang udah kenal dari kecil aja juga memilih yang baru dikenal. 

Aku memiliki kekurangan jadi kalau ada yang begitu wajar aja yang penting aku tidak seperti itu. Kadang aku hanya bicara dari sudut pandangku belum melihat dari sisi orang lain. Nah apa yang harus aku lakukan supaya tidak mudah tersinggung jika tidak diajak dalam satu grup sosial media atau sekedar cerita hal personal ? Yaa, aku harus inget bahwa teman sejati hanyalah amal. Bukan orang lain, tetapi amal dan selalu berbuat baik. 

Sayangnya seringkali ucapanku masih belum baik, meskipun aku bermaksud baik namun ketika ucapanku masih kasar dan belum baik maka niat baikku akan luntur. 

Bagaimana supaya bisa berucap selalu baik ? 
Dengan membersihkan hati, karena kuncinya ada di hati yang bersih. 

Oke jadi siapa teman yang seharusnya dijaga ? 
Kembali lagi, teman sejati hanyalah amal. Maka aku harus menjaga perlakuanku pada setiap orang yang aku jumpai supaya bisa dicatat sebagai amal sholeh yang nantinya akan menemani ke akhirat. Semua yang didunia ini hanya sementara. Ingat itu. 

September 07, 2020 No Comments
Newer Posts
Older Posts

Tentang Blogger

About Me


Masih belajar ngeblog pake blogspot, biasanya cuma ngontent di berita orang dan lagi suka ngulik bikin website, kamu butuh bikin website dengan harga seusai budget ? hubungai aku aja.

Follow Us

Labels

Anti Ruam Flu Hidung Mampet hidup kenalan Kulit Sensitif lucu Masa Sekolah Nasehat pekerjaan Review Produk Bayi Rezvan Teman

recent posts

Arsip

  • ►  2025 (11)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2024 (5)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (1)
    • ►  Februari (1)
  • ▼  2020 (17)
    • ▼  Desember (1)
      • Kerja
    • ►  November (1)
      • Ternyata Jogja Istimewa juga
    • ►  September (5)
      • Pra Kerja dari Sudut Pandang Pribadi
      • Nasehat yang Sia - Sia
      • Pekerjaan
      • Teman
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (1)
  • ►  2019 (6)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (1)
  • ►  2018 (5)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (2)
FOLLOW ME @haiarganding

Created with by Argandring | Support Theme By Argandring